Kamis, 03 Oktober 2013

Tugas softskill 2 ( Konsep IBD dan kesusastraan)

Pengertian IBD
Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan . Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk .
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.

Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,
budaya daerah dan budaya nasional

Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi

Pengertian kesusastraan
Kesusastraan biasanya dihubungkan dengan sastra dan seniSastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Sedangkan Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu.
Suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermakna kematian dan mawar merah yang berarti cinta)
Di zaman sekarang, sastra sudah menjadi karya seni yang begitu banyak digunakan orang sebagai media penyaluran ekpresi mereka. contohnya antara lain : Novel, Cerita/cerpen (tertulis/lisan), Syair, Pantun, Sandiwara/drama, Lukisan/kaligrafi, dan lain-lain. selain penyalur bakat dan ekpresi seni seorang manusia, sastra juga berfungsi sebagai suatu teknik berkomunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. seperti tradisi budaya Betawi yang mewajibkan untuk berpantun sebagai kata sambutan antar mempelai disaat mereka menikah.
Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi mereka. jika manusia tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya. maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.
Sastra dibagi menjadi 2, sastra lama dan sastra baru. Berikut merupakan ciri-ciri dari ;
Sastra lama:
  Bentuk Karya Sastra lama berupa puisi yang terikat seperti syair, pantun, hikayat, mite, legenda, dongen.
  Bahasa pada karya sastra lama menggunakan Bahasa Melayu, Bahasa Arab, dan Bahasa Daerah.
  Tema yang digunakan cenderung kaku, dan bersifat istanasentris, dan berupa mistis
  Latar Belakang Penciptaan terpengaruh pada kesastraan hindu, islam, budaya tradisional, dan sifat karyanya bersifat Anonim (milik masyarakat).
  Perkembangannya secara statis, dan disampaikan lisan secara turun temurun.
Sastra baru:
  Bentuk karya sastra baru berupa puisi bebas dan kontemporer, seperti cerpen, novel, dram Indonesia.
  Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa keseharian dan sering dimasuki bahasa asing kreatif.
  Tema yang diangkat seputar kemanusiaan, kemasyarakatan, kehidupan modern, pergaulan remaja,dll
  latar belakang penciptaan terpengaruh kesusastraan barat, Budaya industri modern, hak cipta pengarang individu.
  Perkembangannya bersifat dinamis, melalui media cetak dan audiovisual.

Contoh dan Pembahasan
Dongeng
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan
KABAYAN DAN NANGKA TUA
Pada suatu hari, si Kabayan yang kerjaannya males-malesan, ditegor sama mertuanya.
Umi : "Heh..kabayan..sare wae pagawean maneh teh..!".
Kabayan : "Yaelah Umiiii...mau ngapain?? Sawah ge baru aja panen!" si Kabayan menyahut.
Umi : "Heeuuhh...borokokok..maneh mah alasan wae. Tolong Umi lah wae lahh!".
Kabayan : "Naon Umi??" kata si Kabayan sambil menguap.
Umi : "Pangngalakeun nangka di kebon tah..ngala nangka-na nu gede jeung geus kolot nya!!"(ngala = metik)
            Berangkat deh dengan sedikit bete si Kabayan ke kebon. Sesampainya di kebon, kabayan langsung mencari buah nangka yang udah tua. Setelah agak lama mencari, ketemu deh nangka yang udah tua. Tapi ketika sudah dipetik, Kabayan baru sadar kalau nangka yang dia petik terlalu besar. Ketika mau di panggul, si Kabayan gak kuat.
"Aiihh...nih nangka berat banget sih..gimana cara bawanya nih!"
Untunglah kebon si Umi ada di samping sungai. Akhirnya Kabayan mempunyai ide untuk menghanyutkannya di sungai.
"Ahh...udah tua ini nih nangka..dihanyutin aja laahh...".
Setelah dihanyutkan, pulang deh si Kabayan ke rumah.
            Setibanya di rumah, Umi langsung nanya ma Kabayan.
Umi : "heh Kabayan..mana Nangka Umi teh??"
Kabayan : "Laahh..emang belum nyampe mi??" bales si Kabayan kaget.
Umi : "ee..borokokok...lain maneh nu disuruh ngala nangka?" si Umi sengit.
Kabayan : "Tadi teh mi, saya ngambil nangka yang udah tua..terus gede banget. Bingung bawanya, ya saya hanyutin aja di sungai..kan dia udah tua".
Umi : "hadeuuhh..borokokok maneh teehh...lah emang bisa balik sorangan ka imah?? bodo banget maneh Kabayan" si Umi pusing deh..hehe...
Kabayan : "Lah..siapa yang bodoh mi??itu nangka yang bodoh atuh...masa udah tua, ga tahu jalan pulang??"
Umi : $&%^#(*&@)_*(&*^%!@*!)%++_$*@

PEMBAHASAN
Dari cerita dongeng diatas dapat disimpulkan bahwa kita dilahirkan didunia ini bukan hanya untuk sekedar bermalas-malasan saja, bekerja dan berusaha yang giat merupakan kunci untuk menggapai kesuksesan, dan keseriusan dalam melakukan segala hal akan adalah tolak ukur untuk mendapatkan hasil yang sesuai, semakin kita serius mengerjakan pekerjaan maka akan mendapakan hasil yang begitu memuaskan, tetapi jika kita mengerjakan dengan keadaan terpaksa maka hasil pun tidak akan sama dengan yang dikerjakan secara serius.






SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar