Cinta Kasih Manusia
Menurut Agama Dan Negara
A. Cinta Kasih Menurut
Agama
Cinta Menurut Ajaran Agama
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta sangat mudah dipahami
apabila tidak dikaitkan dengan agama. Dalam kehidupan, cinta menampakan diri
dalam bentuk apapun. Terkadang seseorang mencintai dirinya sendiri dan orang
lain. Atau keluarga, harta, Allah dan Rasul/Berbagai bentuk cinta dapat kita
dapatkan dalam kitab suci Al-Quran.
Dalam agama islam cinta dapat diartikan sebagai kasih sayang.
Dan kasih sayang itu memunyai tingkatan tingkatan yang berbeda. Didalam
kitab suci Al Quran ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi dalam jiwa
manusia. Cinta memiliki 3 tingkatan yaitu tinggi, menengah dan rendah. Cinta
tingkat tinggi adalah cinta kepada Allah, rasulallah dan berjihad dijalan
Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara,
istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat renda aanya cinta yang lebih
mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
1. Cinta Tingkat Tinggi
·
Cinta Kepada ALLAH
Cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah
cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. tidak hanya dalam shalat,
pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam tindakan dan tingkah lakunya, semua
tingkah laku dan tindakan ditujukan kepada Allah. Dan didalam rukun iman pun
percaya kepada Allah adalah rukun yang pertama. Maka dari rukun itu kita dapat
menyimpulkan bahwa cinta kepada Allah SWT adalah sangat penting. Dalam firman
Allah di dalam Al-Quran Dijelaskan
Katakanlah: Jika memang kamu cinta kepada Allah, maka
turutkanlah aku, niscaya cinta pula Allah kepada kamu dan akan diampuniNya
dosa-dosa kamu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi penyanyang. ( Qs. Ali-
Imran 3:31)
Didalam Firman Allah tersebut bahwa ditegaskan bahwa selain kita
harus percaya dan mencintai Alaah SWT kita haru melaksanakn Perintah-Nya dan
Menjauhi Larangan-Nya maka niscaya Allah akan mencintai dan menghapus dosa dosa
kita semua.
![]() |
|
Sholat dapat sebagai jalan untuk menambah kecintaan kita
kepada Allah SWT.
|
·
Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rasul, adalah tingkatan cinta yang paling tinggi
kedua setelah cinta kepada pada pencipta kita yaitu Allah SWT. Selain kita
mempercayai Rasul Sebagai utusan Allah SWT kita pun harus cinta kepada Rasul
karena selain sebagi pemimpin dan utusan. Rasul pun harus dijadikan sebagai
panutan dan contoh kita apabila melaksanakan suatu kegiatan. Selain itu pula
menagapa kita harus mencitai Rasul karena Rasul adalah sosok sebagai seseorang
yang sempurna bagi manusia. Entah itu dapat dilihat dari tingkah baiknya,
tingkah laku, moral maupun berbagai sifat luhur lainya. Allah Berfirman dalam
Al-quran
Katakanlah: hendaklah kamu taat kepada Allah dan Rasul. Tetapi
jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang
yang kafir. (Qs: Ali-Imran 3:34)
Dalam ayat diatas selain kita harus taat kepada pencipta kita
yaitu Allah SWT kita pun harus taat kepada Rasul, dan apabila kita berpaling
dari salah satu dari mereka maka kita termasuk adalah orang orang kafir.
2. Cinta Tingkat Menengah
·
Cinta Kepada Orang Tua
Cinta Kepada Orang Tua, awalnya sudah sangat umum untuk kita
semua. Karena pasti setiap anak akan cinta sekali kepada orang tua nya karena
orang tua adalah orang yang sangat dekat sekali dengan kita disaat kita susah,
senang, gembira, sedih orang tua selalu ada entah itu ayah atau ibu kita. Cinta
kepada orang tua ini adalah cinta yang ada karena hubungan Fisiologis seperti
hubungan ibu dengan anak serta hubungan ayah dengan anaknya. Seperti apa yang
ada di dalam firman Allah.
“Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia
janganlah ia beribadah melainkan kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada
kedua orang tuanya dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya
atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu maka janganlah katakana kepada
keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya. Katakanlah kepada keduanya
perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh
kasih sayang. Dan katakanlah, ‘Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana
mereka menyayangiku di waktu kecil.” (Q.S Al-Isra [17]:23-24)
Di ayat tersebut Kita dapay menyimpulkan jangan lah kita
membangkak kepada orang tua dan kita harus menuruti perintah orang tua kita
karena jika kita menyanyanginya dengan penuh kasih sayang kita akan di
tempatkan sebagai orang yang mulia di Sisinya.
·
Cinta Kepada Suami/Istri Dan Keluarga
Cinta kepada suami/istri termasuk cinta lanjutan, mengapa
disebut cinta lanjutan karena cintanya dilanjutkan kedalam hubungan yang serius
melalui jalan atau proses perkawinan. Dan diri cinta itulah akan terlahir cinta
baru yaitu cintanya kepada keluarga dan keluarganya tersebut akan di bimbing
untuk menjadi keluarga yang bahagia, keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan
Warrahmah.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berfikir. ( Qs: Ar-Rum 30:21 )
Secara tidak langsung Allah SWT telah menciptakan kita untuk
berpasang pasangan dari jenis kita masing-masing. Dan kita diberikan rasa kasih
sayang kepada pasangan kita tersebut untuk membangun keluarga baru yang lebih
baik.
![]() |
|
Cinta Kelurga sangat indah rasanya jika saling menayangi satu
sama lain
|
·
Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian, ketentraman
serta keharmonisan dengan orang lain, setiap manusia harus menghilangkan sifat
egois atau ingin menang sendiri dan juga membatasi rasa cintanya kepada diri
sendiri. Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar
saling cinta mencintai seperti cinta mereka terhadap diri sendiri. Dan selain
itu allah berfirman bahwa kita semua ini adalah saudara antara satu dengan sama
lain. Manusia pula adalah makhluk sosial makhluk yang tidak bisa hidup sendiri
dan makhluk yang perlu bantuan orang lain, maka dari situ kita dapat belajar
satu kesimpulan yaitu kita harus mengerti dan mencintai satu sama lain, agar
kita dapat menolong satu sama lain dengan saudara-saudara kita disana. Dan
itulah gunanya jika kita mencintai kepada sesama manusia.
3. Cinta Tingkat Rendah
·
Cinta Diri Sendiri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri untuk
tetap hidup, mengembangkan potensi diri dan mengaktualisasikan dirinya. Jadi ia
mencintai sesuatu yang membuat dirinya menjadi lebih baik. Dan sebaliknya dia
akan membenci sesuatu yang membuat hidupnya sedih atau terancam mara
bahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap
dirinya sendiri, kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat
dan berguna bagi dirinya, dan menghindarkan segala sesuatu yang membahayakan
dirinya.
·
Cinta Harta Dan Jabatan
Cinta harta dan jabatan akan kita sering temukan di dunia nyata
selama hawa nafsu manusia tidak dapat ditahan oleh kita sendiri. Harta dan
jabatan adalah sifat sementara di dunia kita. Dan sifatnya permanen dalah ibdah
dan amal kita yang akan dibawa samapi akhir hayat kita nanti. Maka dari itu
kita harus mengurai cinta kepada kita harta dan jabatan. Kita boleh
memperbanyak harta tetapi kita tidak boleh sombong dan riba karena itu akan
menjatuhkan kita nanti dialam kubur kelak. Allah SWT pun tidak suka kepada
hambanya yang terlalu tergila kepada jabatan serta hartanya, apalgi hartanya
tesebut bukan dari rezeki yang halal.
![]() |
B. Cinta Kasih Menurut
Negara
Cinta kasih menurut negara adalah, jiwa ragadan semanggat kita
di tuangkan atau ditujukan kepada negara kita. Tidak hanya melalui peperangan
ataupun pertempuran darah untuk kita dapat mebuktikan kecintaan kita terhadap
negara kita.tetapi kita dapat mebuktikan kecintaan kita kepada negara dengan
cara menunjukan ketertiban kita yaitu melaksanakak aturan aturan di negera kita
di daerah manupun kita tinggal.
Di indonesia kita sebagai warga negara mempunyai hak dan
kewajiban yang telah di atur oleh Undang-Undang Dasar Negara 1945, di dalam UUD
tersebut kita empunya banyak kewajiban dan banyak hak kita sebagai warga negera
Republik Indonesia. Selain itu pula kita umumnya hanya melaksanakan hak kita
saja teteapi kita lupa melaksanakan kwajiban sebagai warga negara.
Dapat disimpulakan bahwa cinta kasih menurut negara adalah,kita
rela melakukan apa saja demi kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan yang
sudah kita genggam selama ini. Dan tak lupa kita sebagai warga negara yang
bijak dan taat kita harus melakukan semua kewajiban kita. Dan kita pun haru
menggunakan hak kita sewajarnya sebagai warga negara Indinesia yang baik.
C. Contoh Kasus
Disini Saya akan mengambil kasus tentang Cinta kasih kepada
negara. Kasus nya ini berada pada zaman penjajahan koloni belanda. Dimana para
pejuang terus berjuang untuk satu tujuan, untuk satu mimpi yaitu tujuan mereka
semua adalah meraih dan mendapatkan kemerdekaan yang bebas dari penjajahana
koloni belanda.
Mereka tak pernah untuk selalu mengucurkan keringat, air mata
bahkan darah yang terus berjatuhan di bumi pertiwi ini. Tanpa dibayar pun
mereka rela, tanpa mendapat imbalan makanan, minuman bahkan uang merek tetap
berjuang utnuk bangsa ini agar dapat meraih kemerdekaanya. Dan akhirnya usaha
mereka pun tidak sia sia, Indonesia dapat merdeka dan bebas dari penjajahan
Belanda. Itulah semanggat cinta mereka kepada bangsa dan negara Repubublik
Indonesia.
![]() |
|
Pejuang yang tak lelah untuk terus berjuang
|
D. Kesimpulan.
Dari Pengertian diatas Tentang Cinta Kasih dimata Agama dan di
mata Negara serta contoh kasus yang berada diatas, kita dapat menyimpulkan
bahwa cinta kasih tidak memandang siapa dia, dari mana asal dia, dan untuk apa
kita mencintai dia. Cinta hanya turun dari mata ke hati lalu otak merespon
apakah pantas dia untuk di cintai atau tidak.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar