Selasa, 29 Oktober 2013

Keadilan Dan Macam-Macam Keadilan



KEADIALAN DAN MACAM-MACAM KEADILAN
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran" [1]. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil" [2]. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya

MACAM-MACAM KEADILAN
MACAM-MACAM KEADILAN
Ada Berbagai macam keadilan yang didefinisikan berlainan antara lain :
A. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan clan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat clan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakt bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara balk
menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya.
Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian. Misalnya, seorang pengurus kesehatan mencampuri urusan pendidikan, atau seorang petugas pertanian mencampuri urusan petugas kehutanan. Bila itu dilakukan maka akan terjadi kekacauan.
B. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Budi bekerja selama 30 hari sedangkan Doni bekerja 15 hari. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Budi menerima Rp.100.000,- maka Doni harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil dan melenceng dari asas keadilan.
C. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Ada beberapa pendapat yg lain dari para ahli filsafat . seperti di bawah ini :
- Menurut Socrates , keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
- Menurut Kong Hu Cu Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Dari beberapa pendapat terbentuklah pendapat yg umum, yg di katakan ” Keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.”.

 CONTO KASUS:


HUBUNGAN YANG BAIK MENURUT KEADILAN
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran" . Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. Keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.
 Keadilan bisa juga diartikan sebagai pengakuan atas perbuatan yang seimbang, pengakuan secara kata dan sikap antara hak dan kewajiban. Setiap dari kita “manusia” memiliki “hak yang sama dan kewajiban”, dimana hak yang dituntut haruslah seimbang dengan kewajiban yang telah dilakukan sehingga terjalin harmonisasi dalam perwujudan keadilan itu sendiri.  Keadilan pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia dibumi ini dan tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan. Menurut Aristoteles, keadilan akan dapat terwujud jika hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan sebaliknya, hal – hal yang tidak semestinya diperlakukan tidak semestinya pula. Dimana keadilan memiliki ciri antara lain ; tidak memihak, seimbang dan melihat segalanya sesuai dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding dengan moralitas.


KESIMPULAN :
Jadi semua manusia mempunyai ke adilan yang sama,tapi sekarang mah keadilan tak pernah di dapat kan oleh orang miskin,pasti yang dapet ke adilan itu yang kaya mulu.




Keadilan Yang Mengandung Nilai Ekstrinsik Dan Intrinsik



KEINDAHAN YANG MENGANDUNG NILAI EKSTRINSIK DAN INTRISIK
Keindahan berasal dari kata Indah, Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila http://anoeno.files.wordpress.com/2011/03/beau.jpg?w=640melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bila mana dilihat (Id qout visum placet).
Khalil Gibran mengungkapkan bahwa Keindahan adalah sesuatu yang menarik jiwamu. Keindahan adalah cinta yang tidak memberi namun menerima.
Menurut Baumgarten adalah Keindahan adalah keselur uhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian- bagian yang saling berhubungan satu sama lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri.

Menurut The Liang Gie dalam bukunya “ Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan), dalam bahasa Inggris Keindahan diterjemahkan dengan kata “Beautiful”, bahasa Perancis “Beau” , Italia dan Spanyol “Bello” , kata-kata itu ber asal dar i bahasa Latin “Bellum” , akar katanya adalah “Bonum” yang berarti Kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “Bonellum” dan terakhir dipendekkan menjadi “bellum”.
Dapat membedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah
Keindahan dalam suatu kualitas yang abstrak adalah keindahan yang tak dapat terlihat secara fisik dan bersifat tidak beraturan, tetapi nilai dari keindahan itu dapat dirasakan,seperti contoh keindahan ketika merasakan angin yang berhembus. Sedangkan keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah kebalikan dari Keindahan dalam suatu kualitas yang abstrak, dimana keindahan itu dapat dirasakan, dilihat maupun dapat dikenang selama kita mengingatnya.
Keindahan yang seluas-luasnya
Keindahan dalam arti luas, menurutThe Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan. dari pemikiran Plato, yang menyangkut adanya watak yang indah dan hukum yang indah: Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan. Tetapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetik disebutnya “ Syimmetria”, untuk keindahan berdasarkan pengelihatan. jadi pengertian yang seluas-luasnya meliputi: Keindahan Seni, Keindahan Alam, Keindahan Moral, Keindahan Intelektual.


Membedakan nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik
Nilai instrinsik adalah nilai yang terkandung dari benda atau sesuatu itu sendiri, yang bersifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Sedangkan nilai ekstrinsik adalah nilai yang berasal dari luar benda atau sesuatu itu sendiri yang bersifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (Instrumental/ Contributory value), yakni nilai yang ber sifat sebagai alat atau membantu.



Sumber:
http://ilovemygoogle.wordpress.com/2012/04/11/manusia-dan-keindahan-tugas-softskill-ilmu-budaya-dasar/
 

Cinta Kasih Manusia Menurut Agama Dan Negara



Cinta Kasih Manusia Menurut Agama Dan Negara

A.    Cinta Kasih Menurut Agama
Cinta Menurut Ajaran Agama
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta sangat mudah dipahami apabila tidak dikaitkan dengan agama. Dalam kehidupan, cinta menampakan diri dalam bentuk apapun. Terkadang seseorang mencintai dirinya sendiri dan orang lain. Atau keluarga, harta, Allah dan Rasul/Berbagai bentuk cinta dapat kita dapatkan dalam kitab suci Al-Quran.
Dalam agama islam cinta dapat diartikan sebagai kasih sayang. Dan kasih sayang itu memunyai tingkatan tingkatan yang berbeda. Didalam kitab suci Al Quran ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi dalam jiwa manusia. Cinta memiliki 3 tingkatan yaitu tinggi, menengah dan rendah. Cinta tingkat tinggi adalah cinta kepada Allah, rasulallah dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat renda aanya cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.

1.      Cinta Tingkat Tinggi
·                     Cinta Kepada ALLAH
Cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam tindakan dan tingkah lakunya, semua tingkah laku dan tindakan ditujukan kepada Allah. Dan didalam rukun iman pun percaya kepada Allah adalah rukun yang pertama. Maka dari rukun itu kita dapat menyimpulkan bahwa cinta kepada Allah SWT adalah sangat penting. Dalam firman Allah di dalam Al-Quran Dijelaskan
 Katakanlah: Jika memang kamu cinta kepada Allah, maka turutkanlah aku, niscaya cinta pula Allah kepada kamu dan akan diampuniNya dosa-dosa kamu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi penyanyang. ( Qs. Ali- Imran 3:31)
Didalam Firman Allah tersebut bahwa ditegaskan bahwa selain kita harus percaya dan mencintai Alaah SWT kita haru melaksanakn Perintah-Nya dan Menjauhi Larangan-Nya maka niscaya Allah akan mencintai dan menghapus dosa dosa kita semua.
http://infodakwahislam.files.wordpress.com/2012/12/rakaat-sholat-5-waktu.jpg
Sholat dapat sebagai jalan untuk menambah kecintaan kita kepada Allah SWT.
·                     Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rasul, adalah tingkatan cinta yang paling tinggi kedua setelah cinta kepada pada pencipta kita yaitu Allah SWT. Selain kita mempercayai Rasul Sebagai utusan Allah SWT kita pun harus cinta kepada Rasul karena selain sebagi pemimpin dan utusan. Rasul pun harus dijadikan sebagai panutan dan contoh kita apabila melaksanakan suatu kegiatan. Selain itu pula menagapa kita harus mencitai Rasul karena Rasul adalah sosok sebagai seseorang yang sempurna bagi manusia. Entah itu dapat dilihat dari tingkah baiknya, tingkah laku, moral maupun berbagai sifat luhur lainya. Allah Berfirman dalam Al-quran

Katakanlah: hendaklah kamu taat kepada Allah dan Rasul. Tetapi jika kamu berpaling, maka sesungguh­nya Allah tidak suka kepada orang-orang yang kafir. (Qs: Ali-Imran 3:34)

Dalam ayat diatas selain kita harus taat kepada pencipta kita yaitu Allah SWT kita pun harus taat kepada Rasul, dan apabila kita berpaling dari salah satu dari mereka maka kita termasuk adalah orang orang kafir.


2. Cinta Tingkat Menengah
·                     Cinta Kepada Orang Tua
Cinta Kepada Orang Tua, awalnya sudah sangat umum untuk kita semua. Karena pasti setiap anak akan cinta sekali kepada orang tua nya karena orang tua adalah orang yang sangat dekat sekali dengan kita disaat kita susah, senang, gembira, sedih orang tua selalu ada entah itu ayah atau ibu kita. Cinta kepada orang tua ini adalah cinta yang ada karena hubungan Fisiologis seperti hubungan ibu dengan anak serta hubungan ayah dengan anaknya. Seperti apa yang ada di dalam firman Allah.

“Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tuanya dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu maka janganlah katakana kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya. Katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, ‘Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil.” (Q.S Al-Isra [17]:23-24)

Di ayat tersebut Kita dapay menyimpulkan jangan lah kita membangkak kepada orang tua dan kita harus menuruti perintah orang tua kita karena jika kita menyanyanginya dengan penuh kasih sayang kita akan di tempatkan sebagai orang yang mulia di Sisinya.

·                     Cinta Kepada Suami/Istri Dan Keluarga
Cinta kepada suami/istri termasuk cinta lanjutan, mengapa disebut cinta lanjutan karena cintanya dilanjutkan kedalam hubungan yang serius melalui jalan atau proses perkawinan. Dan diri cinta itulah akan terlahir cinta baru yaitu cintanya kepada keluarga dan keluarganya tersebut akan di bimbing untuk menjadi keluarga yang bahagia, keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Warrahmah.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. ( Qs: Ar-Rum 30:21 )
Secara tidak langsung Allah SWT telah menciptakan kita untuk berpasang pasangan dari jenis kita masing-masing. Dan kita diberikan rasa kasih sayang kepada pasangan kita tersebut untuk membangun keluarga baru yang lebih baik.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsexZ03o4D-C1ZkkYOAst1ajg4TlhmkLkOCO3VFle2K6xT5MuwFBvIvYnufneqopsoSHAx3Dl9XHFTiW7SIg1XchZCotn1mdoygI01uco1Tue0tyUFvIa4b7kCdGz8I7XCUMAx7vnIeME/s320/keluarga-bahagia.jpg
Cinta Kelurga sangat indah rasanya jika saling menayangi satu sama lain
·                     Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian, ketentraman serta keharmonisan dengan orang lain, setiap manusia harus menghilangkan sifat egois atau ingin menang sendiri dan juga membatasi rasa cintanya kepada diri sendiri. Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling cinta mencintai seperti cinta mereka terhadap diri sendiri. Dan selain itu allah berfirman bahwa kita semua ini adalah saudara antara satu dengan sama lain. Manusia pula adalah makhluk sosial makhluk yang tidak bisa hidup sendiri dan makhluk yang perlu bantuan orang lain, maka dari situ kita dapat belajar satu kesimpulan yaitu kita harus mengerti dan mencintai satu sama lain, agar kita dapat menolong satu sama lain dengan saudara-saudara kita disana. Dan itulah gunanya jika kita mencintai kepada sesama manusia.



3. Cinta Tingkat Rendah
·                     Cinta Diri Sendiri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri untuk tetap hidup, mengembangkan potensi diri dan mengaktualisasikan dirinya. Jadi ia mencintai sesuatu yang membuat dirinya menjadi lebih baik. Dan sebaliknya dia akan membenci sesuatu yang membuat hidupnya sedih atau terancam mara bahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri, kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindarkan segala sesuatu yang membahayakan dirinya.

·                      Cinta Harta Dan Jabatan
Cinta harta dan jabatan akan kita sering temukan di dunia nyata selama hawa nafsu manusia tidak dapat ditahan oleh kita sendiri. Harta dan jabatan adalah sifat sementara di dunia kita. Dan sifatnya permanen dalah ibdah dan amal kita yang akan dibawa samapi akhir hayat kita nanti. Maka dari itu kita harus mengurai cinta kepada kita harta dan jabatan. Kita boleh memperbanyak harta tetapi kita tidak boleh sombong dan riba karena itu akan menjatuhkan kita nanti dialam kubur kelak. Allah SWT pun tidak suka kepada hambanya yang terlalu tergila kepada jabatan serta hartanya, apalgi hartanya tesebut bukan dari rezeki yang halal.

http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2013/03/03/629908_20130303081841.jpg

B.     Cinta Kasih Menurut Negara
Cinta kasih menurut negara adalah, jiwa ragadan semanggat kita di tuangkan atau ditujukan kepada negara kita. Tidak hanya melalui peperangan ataupun pertempuran darah untuk kita dapat mebuktikan kecintaan kita terhadap negara kita.tetapi kita dapat mebuktikan kecintaan kita kepada negara dengan cara menunjukan ketertiban kita yaitu melaksanakak aturan aturan di negera kita di daerah manupun kita tinggal.
Di indonesia kita sebagai warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang telah di atur oleh Undang-Undang Dasar Negara 1945, di dalam UUD tersebut kita empunya banyak kewajiban dan banyak hak kita sebagai warga negera Republik Indonesia. Selain itu pula kita umumnya hanya melaksanakan hak kita saja teteapi kita lupa melaksanakan kwajiban sebagai warga negara.
Dapat disimpulakan bahwa cinta kasih menurut negara adalah,kita rela melakukan apa saja demi kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan yang sudah kita genggam selama ini. Dan tak lupa kita sebagai warga negara yang bijak dan taat kita harus melakukan semua kewajiban kita. Dan kita pun haru menggunakan hak kita sewajarnya sebagai warga negara Indinesia yang baik.

C.     Contoh Kasus
Disini Saya akan mengambil kasus tentang Cinta kasih kepada negara. Kasus nya ini berada pada zaman penjajahan koloni belanda. Dimana para pejuang terus berjuang untuk satu tujuan, untuk satu mimpi yaitu tujuan mereka semua adalah meraih dan mendapatkan kemerdekaan yang bebas dari penjajahana koloni belanda.
Mereka tak pernah untuk selalu mengucurkan keringat, air mata bahkan darah yang terus berjatuhan di bumi pertiwi ini. Tanpa dibayar pun mereka rela, tanpa mendapat imbalan makanan, minuman bahkan uang merek tetap berjuang utnuk bangsa ini agar dapat meraih kemerdekaanya. Dan akhirnya usaha mereka pun tidak sia sia, Indonesia dapat merdeka dan bebas dari penjajahan Belanda. Itulah semanggat cinta mereka kepada bangsa dan negara Repubublik Indonesia.
http://anam.blog.unissula.ac.id/files/2012/06/merdeka1.jpg
Pejuang yang tak lelah untuk terus berjuang

D.    Kesimpulan.
Dari Pengertian diatas Tentang Cinta Kasih dimata Agama dan di mata Negara serta contoh kasus yang berada diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa cinta kasih tidak memandang siapa dia, dari mana asal dia, dan untuk apa kita mencintai dia. Cinta hanya turun dari mata ke hati lalu otak merespon apakah pantas dia untuk di cintai atau tidak.