A. KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang
berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak
sabar, dan cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan
seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya.
Kegelisah juga merupakan salah satu ekspresi
dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari kegelisahan juga
diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan
atau kegelisahan juga berkaitan dengan masalah frustasi yang secara definisi
dapat disebutkan bahwa seseorang akan mengalami frustasi jika apa yang di
inginkan tidak tercapai. Sebab-sebab orang gelisah adalah karena mereka takut
kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup, hak milik, hak memperoleh
perlindungan dan lain-lain.
B. Cara mengatasi kegelisahan :
Ketakutan hanya akan bisa di atasi dengan
menaklukannya, selama ketakutan itu hanya ada dalam fikiran maka ketakutan akan
terus menghantui kita dan menjadi sumber kegelisahan yang tak putus.
Kegelisahan akan terus memancing reaksi negatif dari alam bawah sadar anda yang
akan mengirimkan berbagai sinyal ke tubuh dan emosi anda. Itu sebabnya
orang-orang yang gelisah kemudian mengalami berbagai gangguan tidur, mimpi
buruk atau gangguan kesehatan yang ringan tapi terus menerus. Cari tahu apa
sumber kegelisahan anda dan bicarakan dengan seorang terapis atau orang yang
anda percaya untuk memahami dan melaluinya, hanya dengan menghadapinya anda
dapat menaklukan kegelisahan anda, semakin anda menyembunyikannya maka
kegelisahan tersebut akan semakin memburuk.
C. Selain itu anda juga dapat mencoba tips
berikut untuk mengurangi kegelisahan anda :
1.
Kurangi waktu luang anda yang memungkinkan anda memikirkan
kegelisahan anda dengan mengisinya dengan berbagai aktifitas positif, atau
lakukan aktifitas yang lumayan berat sehingga tubuh anda lelah dan tidak punya
cukup waktu untuk memikirkan kegelisahan anda. Ketika tubuh anda lelah maka
anda akan semakin cepat tidur untuk mengistirahatkan fisik anda.
2.
Berfikir positif tentang apapun dalam hidup anda, hilangkan
fikiran negatif dari kepala anda. Jika anda mengirim sinyal positif maka anda
akan menadapat sinyal balik berupahal positif begitu juga sebaliknya.
3.
Beri pengaruh positif terhadap fikiran anda dengan membaca
buku-buku atau menonton film atau mengobrol dengan orang-orang yang dapat
menginspirasi dan memberi anda dukungan.
4.
Untuk lebih rileks, anda dapat mencoba berbagai aroma therapi yang
dapat membantu anda merasa lebih rileks dan lebih tenang.
5.
Ingat kembali apa yang anda suka dan apa impian hidup anda,
mulailah melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak pernah berani anda lakukan,
ambil resiko untukmelakukan hal-hal yang anda sukai dan nikmatilah hidup anda.
6.
Cari lah teman berbagi yang bisa mengerti dan memahami anda,
ekspresikan perasaananda dan belajarlah untuk mulai membuka diri.
7.
Singkirkan berbagai perasaan negatif anda dan alihkan terhadap
hal-hal positif yangdapat membantu anda merasa lebih baik.
8.
Lepaskanlah kegelisahan anda karena pada dasarnya kegelisahan anda
adalah mesin perusak yang mencegah anda dari mengambil kesempatan emas yang
menjadi hak anda. Sadarilah bahwa kegelisahan dating dari dalam fikiran anda
dan belum tentu orang lain akan bereaksi seperti yang anda bayangkan.
Seringkali ketika Tuhan turut campur dalam urusan manusia, maka segala
prasangka dan ketakutan manusia tak terbukti.
D. Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang
tidak mempunyai harapan berarti mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun punya harapan yang biasanya berupa pesan yang disampaikan kepada ahli
warisnya. Harapan juga tergantung pada pengetahuan, lingkungan hidup,
pengalaman, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan
tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri maupun kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Agar harapan terwujud maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia
wajib berdoa, karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan. Pengharapan
atau harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya terjadi,
sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian
harapan menyangkut masa depan.
E. Penyebab manusia memiliki harapan :
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk
sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup,
yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu
manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia lain
itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/
spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia
lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
• Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pcmbawaan
alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan
oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata,
mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk
itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai
keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan scbagainya.
Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa,
pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila
penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah
mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan
tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan
mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau
bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu,
ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan
untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan
memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dcngan
budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang
benar dan mana yang salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam
diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan
untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia
lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
• Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai
bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat
dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum,
pakaian, rumah. (sandang, pangan,
dan papan), ketenangan, hiburan, dan
keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia
bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat
terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah
maupun kemampuan berpikimya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan
hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu
adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya
harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety )
c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be
loving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)
Contoh : Bila ada suatu tanda
bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan), orang tentu akan
gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa
hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan,
hak kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik. Kalau misalnya, kentongan
dipukul secara terus-menerus dan disambung bersaut-sautan makin lama makin
dekat, tentu orang-orang akan gelisah. Geranga apakah yang akan terjadi?
Meskipun berita peristiwa belum ada, tetapi yang jelas itu merupakan tanda
bahaya.
Jadi pada intinya penyebab
utama timbulnya rasa kegelisahan pada seseorang adalah karena adanya rasa takut
yang berlebihan karena takut kehilangan atas haknya.
Nugroho, Widyo. & Achmad, Muchji.
(1996). Seri Diktat Kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Jakarta: Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar